Aceng Fikri
akhir-akhir ini menjadi buah bibir di media massa, baik media massa online,
cetak, radio maupun televisi.
Kasus pernikahan
Bupati Garut Aceng HM Fikri dengan Fanny Otora (18) menjadi isu nasional karena
hanya bertahan selama empat hari. Tidak kurang warga masyarakat hingga Presiden
SBY memperhatikan kasus itu. Desakan agar mengundurkan diripun berdatangan dari
berbagai pihak.
Berbagai kalangan pun
telah mendesak Pansus bersikap tegas, serius, serta transparan atas kasus
tersebut. Pansus juga didesak mempercepat proses agar segera dibawa ke Rapat
Paripurna DPRD untuk diputuskan. Namun dalam berbagai kesempatan, Pansus justru
kerap berkilah belum mengumpulkan semua fakta dan bukti diperlukan.
Menurut saya, perilaku
yang dilakukan oleh Aceng tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin daerah yang
baik. Sudah menjadi kewajiban seorang pemimpin untuk bersikap adil terhadap
warganya serta menjaga etika-etika baik seperti yang terdapat pada aturan yang
berlaku. Aceng sendiri memang sempat tidak mengakui pernikahan sirinya dengan
Fanny Octara yang ketika dinikahinya masih dibawah umur. Akan tetapi,setelah
didesak oleh oara wartawan bahkan ketika Mentri Dalam Negeri, akhirnya Aceng
mengakui tindakannya tersebut. Mungkin tidak jadi masalah ketika Bupati Garut
ini menikah siri dengan seorang gadis belia. Namun, yang jadi permasalahannya
selama ini adalah alasan Aceng menikahi dan menceraikan istri sirinya tersebut
hanya dalam waktu 4 hari. Alasan bahwa istri sirinya tersebut sudah tidak
perawan serta bau mulut adalah alasannya. Dan menurut saya, ini adalah alasan
yang berasal dari seorang Bupati, pemimpin kota Garut yang terkenal sebagai
kota santri ini. Biar bagaimanapun, dalam pernikahan bukankah seharusnya sesame
pasangan harus saling menerima kekurangan masing-masing? Untuk masalah bau
mulut, Aceng bisa saja membawa istri sirinya itu ke dokter gigi untuk
menghilangkan bau mulutnya itu. Belum juga masalah Aceng dan Fanny selesai,
berita serupa mengenai pernikahan siri Aceng dangan seorang model yang bernama
Shinta mencuat. Bambang, mantan mertua Aceng Fikri inipun akhirnya angkat
bicara mengenai pernikahan anaknya dengan seorang Bupati Garut, yang
berlangsung hanya dalam 2 bulan saja. Kita lihat saja, alibi apa lagi yang akan
dibuat oleh Bupati Garut ini.