Nama saya Vicky Julia Zahra. Saya lahir pada tanggal 4 July
tahun 1992. Saya anak ke-3 dari pasangan ayah dan ibu saya yang saya cintai;
Endang Rahmat dan Karlina. Saya sekarang sedang kuliah di Universitas Gunadarma
fakultas Sastra Inggris.
Saya memiliki teman dekat laki-laki. Lebih tepatnya pacar.
Namanya Yudhi Setiyawan. Kami baru berpacaran selama 3 bulan. Memang baru
seumur jagung. Tapi entah kenapa,saya merasa kalau dia adalah karma saya yang
paling indah yang pernah saya rasakan. Sebenarnya kami berteman sejak SD, dia
juga mantan pacar saya ketika saya SMP sampai SMA kelas 1. Ceritanyapanjang dan
sangat berbelit. Saya sampai bingung harus bercerita darimana. Jadi begini,
berhubung rumah kami dekat dan hanya berbeda beberapa gang, jadi kami
bersekolah di SD yang sama, SDN Bekasi Jaya Indah 9. Namanya juga cinta monyet,
sebenarnya yang saat itu saya suka adalah temannya yaitu Marinda. Mungkin bukan
suka, tapi hanya kagum terhadap senior. Yang saat itu Yudhi 1 diatas saya. Sampai akhirnya angkatan Yudhi lulus, kami
tidak pernah ada komunikasi, walaupun sebenarnya kami tidak pernah
berkomunikasi secara langsung untuk bertukar cerita. Hanya saja yang saya
ingat, saya dan Yudhi seringkali saling meledek ketika kami berpas-pasan. Saya
ingat sekali ketika kami bertemu,saya langsung berteriak dan memanggil Yudhi
dengan sebutan ‘doggy’. Entah apa yang ada difikiran saya saat itu
sampai-sampai saya bisa memanggilnya seperti itu.
1 tahun kemudian, saya pun lulus dan melanjutkan sekolah ke
SMPN 3 Bekasi dan tanpa disadari saya bertemu lagi dengan Yudhi. Saat kelas 1
semester 2, saya ditembak oleh seorang laki-laki bernama Dwi Cahya Rizkita
(Caca). Dengan keadaan kami yang sering putus nyambung hingga berbelas-belas
kali, alhasil kami bias melanjutkannya selama sekitar 6-7 tahun. Meskipun
ketika lulus SMA, kami terpaksa putus dengan alasan LDR (Long Distance
Relationship) karena kebetulan dia diterima di Universitas Gajah Mada jurusan
Sastra Inggris. Masih ingat diawal saya menyebut Yudhi sebagai karma yang
paling indah? Itu semua karena saya selalu menjadikan Yudhi sebagai tempat
pelarian ketika saya putus dengan Caca. Jadi saya dan Yudhi juga sempat putus
nyambung sekitar 3 kali. Akan tetapi, saya dan Yudhi mengalami putus nyambung
dari kelas 2 SMP sampai kelas 1 SMA. Dan sekarang saat kuliah, ketika saya baru
beberapa bulan putus dengan Fadhli (teman sekelas saya), saya akhirnya saya
bertemu kembali dengan Yudhi meskipun dengan perjuangan yang sangat berat
hingga akhirnya dia meminta saya untuk kembali menjadi pacarnya. Entahlah, tapi
ini pasti karma karena yang saya rasakan sangat ini benar-benar perasaan saya
yang tulus. Saya juga insya Allah ikhlas, ridho lillahita’ala menyayanginya.
Saya juga baru pertama kali benar-benar menerima kekurangan seseorang. Meski
memang yang namanya jodoh ada di tangan Allah dan itu masih menjadi
rahasia-Nya. Mungkin saya masih muda, saya masih kuliah dan belum ada rencana
untuk masa depan, bagi kalian saya masih bau kencur untuk membicarakan apa yang
kalian sebut cinta atau apapun itu. Tapi saya tahu, saya sudah bukan umurnya
untuk bermain-main, sudah tidak ada waktu juga bagi saya untuk kembali mencari ‘orang
baru’ untuk saya jadikan pacar. Yang saya fikirkan saat ini adalah ; bagaimana
saya agar bisa lulus dan mendapatkan gelar S1 tepat waktu dan rencana saya
kedepannya setelah lulus lalu membahagiakan ke-2 oran tua saya dengan jerih
payah saya sendiri dan dengan cara yang halal, setelah itu saya insya Allah
saya akan menikah dengan laki-laki yang sudah menjadi pilihan hidup saya.
Semoga saja laki-laki itu adalah laki-laki yang kini setiap harinya bersama
saya, menemani saya, selalu ada disaat saya membutuhkannya. Aamiin.